PEKANBARU
- Dua tahun lalu di Popnas X Yogyakarta, si kembar Tania dan Lamia
Rasidi berperan penting saat membawa tim putri DKI Jakarta mengalahkan
Papua untuk merebut medali emas. Tahun ini di Popnas XI di Riau, pemain
kembar berasal dari Jawa Barat (Jabar), Nadya Azhari Alfiyyati dan Lydia
Zayyani Alfiyyati. Mereka punya peranan penting terhadap permainan
Jabar, hingga akhirnya lolos ke partai final. Sayangnya si kembar Jabar
ini gagal mengikuti jejak Tania-Lamia, karena Jabar takluk dari juara
bertahan di final.
Nadya yang bernomor punggung 5, lahir
sesaat lebuh dulu dibanding Lydia. Dia bermain di posisi guard. Dia yang
menentukan tempo permainan tim Jabar ini. Sedangkan Lydia yang
berposisi sebagai forward sebenarnya juga tak kalah dari Nadya dalam
membagi bola. Namun Lydia lebih cakap dalam merebut bola dari lawan dan
melakukan pressing ketat. Keduanya pun sama-sama jago dalam urusan
melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan. "Jika kami harus
bermain cepat. Keduanya harus dimainkan secara bersamaan. Postur mereka
memang tidak ideal untuk main basket, namun mereka punya kecepatan yang
menyulitkan lawan," ungkap pelatih Jabar, Rahmadi mengenai pemain mungil
berkulit putih itu.
Kedua pemain berambut ikal ini
memperlihatkan penampilan yang mengesanan saat mengalahkan Bali di
semifinal. Kecepatan mereka dalam melakukan dribel dan melakukan
pentrasi, kemudian menembak.langsung atau memberikan assist benar-benar
membuat penonton bertepuk tangan. Sayangnya di final, mereka terlihat
nervous dan gagal membendung anak-anak DKI yang tampil lebih solid. Dari
kedua bersaudara ini, Nadya lebih beruntung. Pasalnya tahun ini, Nadya
masuk skuad first team Jabar mengikuti DBL Camp di DBL Arena Surabaya
pada akhir Juli lalu. Pemain kelahiran 17 Okbtober 1994 itu pun terpilih
masuk anggota DBL Selection yang akan bertanding di Perth, Australia
tanggal 8 Oktober ini. Nadya sendiri begitu selesai final lawan DKI,
sudah bersiap-siap terbang menuju ke Denpasar, pasalnya Jumat pagi
mereka sudah bertolak ke Perth.
Usut punya usut, kemampuan mereka
berdua itu dilatih sejak masih duduk di bangku SMP. "Kami bermain sejak
SMP. Awalnya sih iseng saja. Namun ternyata main basket mengasyikkan,"
ujar Nadya. Lydia menambahkan, basket merupakan olahraga yang sangat
menyenangkan dan mengasyikan. Sebab, selain membutuhkan fisik yang kuat,
olahraga basket juga melatih konsentrasi. "Misalnya untuk melakukan
shooting ke ring, katakanlah free throw, kita harus tenang dan
konsentrasi penuh agar bola bisa masuk ke ring," ujar pemain yang
bermain di klub Scorpio itu. Mereka berdua tidak ingin berhenti sampai
di sini saja. Bahkan mereka ingin terus bermain basket di bangku kuliah,
atau pun di klub basket profesional nantinya. "Ya, kami akan terus
bermain basket. Kalau ada kesempatan main di liga profesional, mengapa
tidak," ungkap Nadya.(ey)
No comments:
Post a Comment