Si Kembar Cepat dari Jabar - Indonesia Basketball

Breaking

LinkWithin

ads header

Saturday, September 6, 2014

Si Kembar Cepat dari Jabar

PEKANBARU - Dua tahun lalu di Popnas X Yogyakarta, si kembar Tania dan Lamia Rasidi berperan penting saat membawa tim putri DKI Jakarta mengalahkan Papua untuk merebut medali emas. Tahun ini di Popnas XI di Riau, pemain kembar berasal dari Jawa Barat (Jabar), Nadya Azhari Alfiyyati dan Lydia Zayyani Alfiyyati. Mereka punya peranan penting terhadap permainan Jabar, hingga akhirnya lolos ke partai final. Sayangnya si kembar Jabar ini gagal mengikuti jejak Tania-Lamia, karena Jabar takluk dari juara bertahan di final.
Nadya yang bernomor punggung 5, lahir sesaat lebuh dulu dibanding Lydia. Dia bermain di posisi guard. Dia yang menentukan tempo permainan tim Jabar ini. Sedangkan Lydia yang berposisi sebagai forward sebenarnya juga tak kalah dari Nadya dalam membagi bola. Namun Lydia lebih cakap dalam merebut bola dari lawan dan melakukan pressing ketat. Keduanya pun sama-sama jago dalam urusan melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan. "Jika kami harus bermain cepat. Keduanya harus dimainkan secara bersamaan. Postur mereka memang tidak ideal untuk main basket, namun mereka punya kecepatan yang menyulitkan lawan," ungkap pelatih Jabar, Rahmadi mengenai pemain mungil berkulit putih itu.
Kedua pemain berambut ikal ini memperlihatkan penampilan yang mengesanan saat mengalahkan Bali di semifinal. Kecepatan mereka dalam melakukan dribel dan melakukan pentrasi, kemudian menembak.langsung atau memberikan assist benar-benar membuat penonton bertepuk tangan. Sayangnya di final, mereka terlihat nervous dan gagal membendung anak-anak DKI yang tampil lebih solid. Dari kedua bersaudara ini, Nadya lebih beruntung. Pasalnya tahun ini, Nadya masuk skuad first team Jabar mengikuti DBL Camp di DBL Arena Surabaya pada akhir Juli lalu. Pemain kelahiran 17 Okbtober 1994 itu pun terpilih masuk anggota DBL Selection yang akan bertanding di Perth, Australia tanggal 8 Oktober ini. Nadya sendiri begitu selesai final lawan DKI, sudah bersiap-siap terbang menuju ke Denpasar, pasalnya Jumat pagi mereka sudah bertolak ke Perth.
Usut punya usut, kemampuan mereka berdua itu dilatih sejak masih duduk di bangku SMP. "Kami bermain sejak SMP. Awalnya sih iseng saja. Namun ternyata main basket mengasyikkan," ujar Nadya. Lydia menambahkan, basket merupakan olahraga yang sangat menyenangkan dan mengasyikan. Sebab, selain membutuhkan fisik yang kuat, olahraga basket juga melatih konsentrasi. "Misalnya untuk melakukan shooting ke ring, katakanlah free throw, kita harus tenang dan konsentrasi penuh agar bola bisa masuk ke ring," ujar pemain yang bermain di klub Scorpio itu. Mereka berdua tidak ingin berhenti sampai di sini saja. Bahkan mereka ingin terus bermain basket di bangku kuliah, atau pun di klub basket profesional nantinya. "Ya, kami akan terus bermain basket. Kalau ada kesempatan main di liga profesional, mengapa tidak," ungkap Nadya.(ey)

No comments:

Post a Comment