KANGEN: Tim DBL All-Star 2013 di Bandara Internasional San Fransisco jelang kembali ke Indonesia. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
Mereka akan terbang lebih dari 20 jam menuju Jakarta, plus masa transit di Korea dan Singapura. Rombongan dijadwalkan tiba Selasa pagi (12/11).
Setelah itu, seluruh pemain bakal langsung berpisah, kembali ke kota masing-masing di berbagai penjuru Indonesia.
Walau belum berpisah, dan meskipun sudah sangat lelah setelah menjalani program padat di Amerika, para pemain dan pelatih merasakan adanya kesedihan.
''Kunjungan ke Amerika ini sangat berguna bagi saya. Saya jadi belajar banyak, termasuk belajar kembali dasar-dasar basket yang benar. Ada sedihnya harus pulang. Sebab, itu berarti harus berpisah dengan teman-teman All-Star. Kami sudah seperti saudara. Tapi, senangnya, saya bisa segera bertemu lagi dengan keluarga dan teman-teman lama,'' ungkap Putu Quentin Mahayana Prinzler dari SMAK St Yoseph Denpasar.
Cakrawala Satria Airawan dari SMAN 3 Jakarta berharap kelak All-Star bisa reunian. ''Sedih, pasti akan kangen sama teman-teman. Tapi, ya mau bagaimana lagi? Semoga suatu saat kami bisa ketemu lagi,'' ucapnya.
Pihak penyelenggara dari PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, serta tim pelatih, berharap para pemain benar-benar mendapatkan sesuatu dan bisa berbagi ketika balik ke Indonesia.
''Saya harap pengalaman ini dibagi ke teman masing-masing di sekolah. Jadi, tim yang memiliki anggota All-Star ke Amerika menjadi tim yang lebih berkat ilmu dari mereka,'' ucap Marlina Herawan, pelatih tim putri SMA Bintang Mulia Bandung. (*)
Story Provided by Jawa Pos
No comments:
Post a Comment