DUA TAHUN: Tjetjep Firmansyah (kiri) resmi bergabung dengan Garuda Bandung sebagai head coach. (Foto: Dite Surendra/Jawa Pos)
SETELAH heboh dengan trade pemain
yang melibatkan Satria Muda BritAma Jakarta dan Pelita Jaya Energi Mega
Persada Jakarta, bursa transfer menjelang NBL Indonesia 2014-2015 terus
memanas. Transaksi terbaru adalah bergabungnya Tjetjep Firmansyah
sebagai head coach baru Garuda Kukar Bandung.
Sebagaimana diberitakan kemarin (27/8), Coach Tjetjep resmi mengikat kontrak selama dua tahun bersama Garuda. Kedatangannya itu menggantikan posisi pelatih A.F. Rinaldo yang memilih hijrah ke Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.
General Manager Garuda Aria Jabbar mengatakan bahwa dirinya sangat gembira dengan kedatangan Tjetjep. Mantan pelatih Aspac Jakarta tersebut diyakini bisa membawa era baru yang lebih baik dalam timnya.
''Garuda ini berisi mayoritas pemain muda dan memerlukan pelatih senior untuk mengarahkan tim ini bisa lebih baik dan konsisten lagi. Rasa-rasanya Coach Tjetjep adalah pilihan yang tepat,'' kata Aria tadi malam (28/8).
Tjetjep membeberkan alasan dirinya menerima pinangan manajemen Garuda. Menurut pelatih timnas basket SEA Games Myanmar itu, sebagai sebuah tim, Wendha Wijaya dkk memiliki karakter yang kuat.
''Karakter-karakter pemain mereka sudah ada. Garuda juga diisi banyak pemain muda. Jadi lebih hustle dan tidak mementingkan hasil menang atau kalah, tapi proses,'' ujar Tjetjep. ''Saya di sini tidak main-main. Saya serius untuk membangun tim ini agar lebih baik,'' lanjutnya
Dari segi gaya bermain, pelatih 51 tahun itu mengatakan bahwa Garuda di bawah komandonya tidak akan jauh berbeda dengan Garuda tahun lalu. ''Saya tidak akan mengubah banyak gaya bermain anak-anak. Mereka juga dasarnya udah ada dari Inal (Rinaldo, Red), tinggal nerusin aja, moles dikit,'' lanjutnya.
Bagi Garuda, kedatangan Coach Tjetjep yang sarat pengalaman itu diharapkan mampu membawa tim kebanggaan Kota Bandung tersebut meraih gelar juara NBL Indonesia. Saat dia menukangi Aspac, empat kali Aspac diantar merengkuh gelar juara. Yakni, pada 2000-2001,2002-2003 (Kobatama), serta 2003-2004 dan 2005-2006 (IBL).
''Target dari manajemen hanya memperbaiki peringkat. Tapi, kalau bisa diambil (juara, Red), ya kenapa tidak. Namun, itu semua kan butuh proses. Sekarang dilihat dulu, apa dalam proses itu sudah cukup untuk bisa menjadi juara. Saya juga tidak mau hal itu menjadi beban bagi anak-anak,'' ungkapnya.
Pindahnya Coach Tjetjep tentu saja akan memberikan gairah baru bagi NBL Indonesia. Apalagi saat nanti dia berhadapan dengan mantan timnya, Aspac. Maklum saja. Sebab, selama ini dia memang dikenal sebagai mantan pelatih juara NBL musim lalu itu. Terhitung sejak 2000-2011 dia mengarsiteki Aspac dan satu tahun menjadi manajer tim pada 2012.
Bahkan, ikatan emosional itu terlihat ketika dia meminta izin kepada manajemen Aspac sebelum memutuskan menjadi pelatih Garuda. ''Sudah lama bersama Aspac, jadi minta izin dulu,'' tuturnya.
Meski begitu, dia tidak akan setengah-tengah menangani Garuda dan menyatakan siap jika nanti bertemu dengan mantan klubnya tersebut. ''Meski masih ada ikatan batin dengan Aspac, saya harus profesional,'' lanjutnya.
Wendha Wijaya, salah seorang penggawa Garuda, menyambut baik keputusan manajemen memilih CoachTjetjep mengisi posisi yang ditinggalkan Coach Inal.
''Bagus lah, penggantinya sepadan. Bahkan bisa lebih. Pengalaman dia juga udah banyak. Apalagi, kami banyak pemain mudanya. Kalau dari gaya bermain, kemungkinan tidak jauh berbeda karena basic-nya sama-sama dari Aspac,'' ucapnya, lantas tertawa. ''Semoga bisa bawa Garuda lebih baik,'' sambungnya.
Rencananya, Coach Tjetjepmulai resmi memimpin Garuda pada sesi latihan Senin mendatang (1/9). (mid/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos
Sebagaimana diberitakan kemarin (27/8), Coach Tjetjep resmi mengikat kontrak selama dua tahun bersama Garuda. Kedatangannya itu menggantikan posisi pelatih A.F. Rinaldo yang memilih hijrah ke Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.
General Manager Garuda Aria Jabbar mengatakan bahwa dirinya sangat gembira dengan kedatangan Tjetjep. Mantan pelatih Aspac Jakarta tersebut diyakini bisa membawa era baru yang lebih baik dalam timnya.
''Garuda ini berisi mayoritas pemain muda dan memerlukan pelatih senior untuk mengarahkan tim ini bisa lebih baik dan konsisten lagi. Rasa-rasanya Coach Tjetjep adalah pilihan yang tepat,'' kata Aria tadi malam (28/8).
Tjetjep membeberkan alasan dirinya menerima pinangan manajemen Garuda. Menurut pelatih timnas basket SEA Games Myanmar itu, sebagai sebuah tim, Wendha Wijaya dkk memiliki karakter yang kuat.
''Karakter-karakter pemain mereka sudah ada. Garuda juga diisi banyak pemain muda. Jadi lebih hustle dan tidak mementingkan hasil menang atau kalah, tapi proses,'' ujar Tjetjep. ''Saya di sini tidak main-main. Saya serius untuk membangun tim ini agar lebih baik,'' lanjutnya
Dari segi gaya bermain, pelatih 51 tahun itu mengatakan bahwa Garuda di bawah komandonya tidak akan jauh berbeda dengan Garuda tahun lalu. ''Saya tidak akan mengubah banyak gaya bermain anak-anak. Mereka juga dasarnya udah ada dari Inal (Rinaldo, Red), tinggal nerusin aja, moles dikit,'' lanjutnya.
Bagi Garuda, kedatangan Coach Tjetjep yang sarat pengalaman itu diharapkan mampu membawa tim kebanggaan Kota Bandung tersebut meraih gelar juara NBL Indonesia. Saat dia menukangi Aspac, empat kali Aspac diantar merengkuh gelar juara. Yakni, pada 2000-2001,2002-2003 (Kobatama), serta 2003-2004 dan 2005-2006 (IBL).
''Target dari manajemen hanya memperbaiki peringkat. Tapi, kalau bisa diambil (juara, Red), ya kenapa tidak. Namun, itu semua kan butuh proses. Sekarang dilihat dulu, apa dalam proses itu sudah cukup untuk bisa menjadi juara. Saya juga tidak mau hal itu menjadi beban bagi anak-anak,'' ungkapnya.
Pindahnya Coach Tjetjep tentu saja akan memberikan gairah baru bagi NBL Indonesia. Apalagi saat nanti dia berhadapan dengan mantan timnya, Aspac. Maklum saja. Sebab, selama ini dia memang dikenal sebagai mantan pelatih juara NBL musim lalu itu. Terhitung sejak 2000-2011 dia mengarsiteki Aspac dan satu tahun menjadi manajer tim pada 2012.
Bahkan, ikatan emosional itu terlihat ketika dia meminta izin kepada manajemen Aspac sebelum memutuskan menjadi pelatih Garuda. ''Sudah lama bersama Aspac, jadi minta izin dulu,'' tuturnya.
Meski begitu, dia tidak akan setengah-tengah menangani Garuda dan menyatakan siap jika nanti bertemu dengan mantan klubnya tersebut. ''Meski masih ada ikatan batin dengan Aspac, saya harus profesional,'' lanjutnya.
Wendha Wijaya, salah seorang penggawa Garuda, menyambut baik keputusan manajemen memilih CoachTjetjep mengisi posisi yang ditinggalkan Coach Inal.
''Bagus lah, penggantinya sepadan. Bahkan bisa lebih. Pengalaman dia juga udah banyak. Apalagi, kami banyak pemain mudanya. Kalau dari gaya bermain, kemungkinan tidak jauh berbeda karena basic-nya sama-sama dari Aspac,'' ucapnya, lantas tertawa. ''Semoga bisa bawa Garuda lebih baik,'' sambungnya.
Rencananya, Coach Tjetjepmulai resmi memimpin Garuda pada sesi latihan Senin mendatang (1/9). (mid/c4/ang)
Story Provided by Jawa Pos
No comments:
Post a Comment